Jumat, 22 Februari 2008

Pengalaman Naik Ojek Ke Sekolah

Hari ini supirku sakit. Setiap supirku sakit pasti kita kebingungan transportasi anak ke sekolah. Si kembar sekolah di Fajar Hidayah Cibubur. Jarak dari rumah lumayan jauh dan transportasi satu-satunya ya mobil itu. Tetapi si kembar tidak begitu masalah karena ada tebengan tetangga yang sekolah anaknya di FH juga. Jadi sepertinya kita ada backup plan, kalau supirnya berhalangan anaknya ikut di mobilku demikian juga sebaliknya. Nanti pulangnya rencananya bapaknya deh yang mau jemput.
Nah si Bima ini yang sekolahnya lain jurusan. Biasanya rutenya setelah drop anak2 di FH supirku langsung meluncur ke sekolah alam bojong kulur deket villa nusa indah. Tapi sekarang gimana caranya. Akhirnya kita putuskan agar Bima naik ojek. Kita berdua memang tidak kepingin hal2 seperti itu menjadi halangan anak2 masuk sekolah makanya sebisa mungkin mereka harus sekolah. hal itu kita terapkan agar anak-anak tidak gampang menyerah. Gaya ya... hehe...
Sampai kantor aku tanya mba' nya Bima gimana Bima ketika naik ojek ke sekolah. Katanya awalnya Bima nangis gak mau naik ojek, maunya naik motor kita aja dan yang nyetir si Mba' tapi kita gak berani ngijinin si mba' naik motor karena jaraknya lumayan jauh... kalau deket2 sih gak masalah kalau jauh dan Bima ngantuk kan repot gak ada yang megangin. Akhirnya sambil nangis dan di peluk si mba', Bima naik ojek juga dan nguiiing si ojek berangkat.
Gak lama kemudian bima diem, gak nangis lagi terus dia bilang :

Bima : mba' kok lucu sih aku naik ojek
mba' : emang kenapa?
Bima : Lucu aja kok naik ojek

Bima-Bima... naik ojek aja kok lucu.. Dia sering sih naik motor dibonceng bapaknya tapi emang belum pernah naik ojek... ya gitu deh akhirnya sampai sekolah dan dia dah main di sekolah.
Have a nice Friday ya Bim...

Jumat, 01 Februari 2008

Banjir Jakarta 2008

Suasana Persis di Kantorku (Daan Mogot)










Suasana Depan Kantor Wisma Antara Kebon Sirih

Depan kantor Indosat Medan Merdeka Barat dan Budi Kemulian
(sumber teman2 di KPPTI)
Tepat 1 thn yang lalu banjir melanda jakarta. Kali ini kurang 1 hari dari tahun lalu. Tahun lalu tanggal 2 Februari 2007 hari jumat pagi hujan lebat melanda jakarta. Saya tidak sampai kantor waktu itu dan teman-teman yang sudah sampai kantor tidak bisa pulang. Pak Agustinus 3 hari tidak pulang waktu itu, teman2 billing Ismu, Rudy harus menembus banjir dan tetap bertugas menyelesaikan tugas. Ismu yang pada waktu itu rumahnya kebanjiran harus bekerja keras memeras otak menyelesaikan pekerjaan kantor dan mengevakuasi keluarga dan barang-barangnya ke tempat saudara karena rumahnya sudah masuk air setinggi pinggang.

Now 1 februari 2008 hujan deras dari malam s/d siang hari tidak berhenti. Saya pada saat itu pas berkantor di Daan Mogot. Dan air mulai menggenangi kantor sekitar jam 9 pagi terus naik dan naik. Saya denger berita bahwa Daan Mogot sudah terkurung banjir. Dimana-mana banjir, waduh gimana nih cara pulangnya. Makan hanya bisa ditembus oleh temen2 cowok yang berani ke kantin basah2an sedangkan saya, prati, budi dan temen2 lainnya makan indomie siang itu. Kita sibuk mencari informasi jalan yang bisa dilalui untuk pulang. Setelah teman2 cari jalan akhirnya jam 3.30 siang kita memutuskan untuk pulang iring-iringan. Ada 3 mobil dari divisiku yang pulang bersama-sama, Om Topo yang jadi penunjuk jalan kita2. Akhirnya mobil Topo (Taruna), pak Zainal (sedan) dan saya (sedan) mencoba mencari jalan dan peruntungan. Dari mulai depan kantor Daan Mogot air sudah menggenangi, Topo mengambil jalan berlawanan arus krn yg searah sudah tidak mungkin kita lalui karena ketinggian air di samsat. Dari jalan berlawanan arah kita masuk ke taman kota. Awalnya saya takut untuk menembus air yang tinggi itu tapi krn pak Zainal yang mobilnya swift aja berani nembus ya akhirnya saya ikutan (saya pakai 307 waktu itu) sambil deg-deg-an akhirnya bisa deh kami naik ke taman kota dan liak-liuk disana sampai nembus kedoya. Tanganku dingin, kakiku lemes banget setelah menembus banjir. Gimana gak lemes, kalau air itu masuk ke mesin bisa2 uang 30jt harus keluar dari kantong untuk benerin... hanya untuk sebuah kenekatan. wow...

Sampai kedoya jalan panjang perjalanan relative lancar ke rumahku karena tidak ada titik banjir s/d pondok indah, tol simatupang dan turun di jatiwarna. Jam 6 saya sampai rumah. Alhamdulillah.

Smoga Banjir besar tidak datang lagi. Ya Allah turunkanlah hujan ini sebagai berkah. Amin.